Teknik statistik jenis ini banyak digunakan oleh para mahasiswa yang dibimbing oleh dosen yang tidak mengerti keterkaitan antara populasi dan sampel, atau persyaratan sebuah alat analisis tertentu, atau keterkaitan antara jenis data dengan alat analisis yang bisa digunakan. Skripsi, mahasiswa, dan dosen pembimbing jenis ini banyak beredar di PT wilayah Jakbar. Daerah tempat tinggal saya. Silahkan dolan aja ke perpustakaan mereka, dan tertawalah sampai kesorean tutup perpust. :)
Seperti tersebut dalam namanya, data atau alat analisis yang digunakan dicomot sesuai dengan kebutuhan, tanpa argumentasi sama sekali. Dengan dipilihnya data-data atau alat analisis tertentu saja, maka diharapkan kesimpulan yang diperoleh akan sesuai dengan keinginan peneliti.
Ketika kesimpulan hasil analisis ternyata tidak sesuai dengan hipotesis, maka peneliti akan cabut data yang tidak sesuai dan menancapkan data-data baru yang sesuai dengan hipotesis. Perlakuan data dengan cara seperti ini mudah dikenali dari pola data yang ada. Contoh:
- Jika dalam penelitian disebutkan bahwa metode sampling yang digunakan adalah random, maka data yang terkumpul seharusnya terdistribusi normal. Jika data yang terkumpul ternyata tidak memiliki distribusi normal (katakanlah melalui visual atau uji K-S), maka jelaslah bahwa metode pengumpulannya tidaklah random (alias picky-picky).
- Jika data yang terkumpul di-sort dari kecil ke besar, maka akan terlihat banyak sekali pengulangan data. Hal ini menunjukkan gejala pilih-pilih data, dan copy paste. Tentu saja tidak mungkin disebar secara random.
- Jika data yang terkumpul dianalisa keterkaitan antar variabelnya (katakanlah menggunakan korelasi Pearson), maka akan teramati adanya korelasi yang tidak wajar terjadi di lapangan. Hal ini biasa terjadi, saat tertuduh copy paste data terlalu berfokus pada kesimpulan dari tujuan penelitian, sehingga terlupakan keterkaitan logisnya dengan variabel-variabel yang lainnya. Silahkan ditest sendiri, ini link untuk download program SPSS: http://essaythings.blogspot.com/2010/08/link-download-program-spss-versi-15.html
Ketika persyaratan untuk penggunaan sebuah alat analisis statistik tertentu ternyata tidak terpenuhi, maka sekali lagi data akan dikorbankan menyesuaikan kemampuan statistik peneliti. Contoh:
- Dalam regresi linier berganda terdapat pengujian asumsi klasik. Ketika data yang dimiliki tidak memenuhi asumsi klasik, maka bukannya data dipelajari atau ditransformasi, malahan dengan gampangnya, sekali lagi, copas aja.
- Untuk jenis data nominal atau ordinal, maka statistik regresi biasa tidak mampu menanganinya. Namun, sekali lagi, tutup matalah, yang penting kesimpulan dan saran bisa dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar