Jumat, 13 Agustus 2010

Mati Ketawa Ala Regresi Linier Berganda

Karena sedemikian banyaknya para dosen pembimbing tugas akhir, seperti di kampus kita juga, yang hobiist dengan regresi berganda, yang linier (atau bisanya memang cuman itu yach?), maka kritik kali ini difokuskan ke kedangkalan argumentasi induktif menggunakan statistik tersebut.

Silahkan tanyakan kepada para pengguna argumentasi regresi linier berganda di saat ujian, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Maka akan diperoleh jawaban yang mengejutkan, yang tidak jauh dari prediksi berikut:
  1. Atas dasar apa bisa digunakan argumentasi induktif regresif? Karena penelitian-penelitian kausal terdahulu di perpustakaan juga menggunakan regresi berganda (lagi-lagi linier). Alternatif jawabannya adalah, karena jurnal acuannya juga menggunakan regresi berganda (astaga, saya masih harus ngetik lagi-lagi linier).
  2. Kenapa penelitian terdahulu menggunakan argumentasi induktif regresi linier berganda? Karena penelitian sebelum-sebelumnya lagi juga menggunakan regresi linier berganda.
  3. Bukankah di Dasar Teori, sudah disebutkan bahwa tidak terdapat hubungan kausal secara langsung, antara variabel independen dan variabel dependennya. Kenapa masih digunakan argumentasi regresi linier berganda? Ya, lalu so what gitu loh. Teori khan adanya di Bab 2, sudah ganti paragraph tahu!
  4. Bukankah di Dasar Teori, sudah disebutkan bahwa hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependennya bi-implikatif. Kenapa masih digunakan argumentasi regresi linier berganda? Ya, lalu so what gitu loh. Apa sulitnya sih membiarkan orang menjalankan hobinya, meskipun kontradiktif.
  5. Bukankah, lagi-lagi, di Dasar Teori, sudah disebutkan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen yang anda ajukan. Kenapa masih digunakan argumentasi regresi linier berganda? Astaga, khan saya sudah jawab so what gitu loh. Khan kenyataannya saya sudah kasih print out lulus uji multikolinearitas. Makanya, running datanya, running datanya…. Uppsss ralat, maksud saya baca print outnya, baca print outnya.
  6. Apa itu kausalitas implikatif linier? Penguji, boleh tidak ujiannya ditunda bulan depan saja, untuk merevisi Bab 3 – Bab 5.
  7. Dari grafik data yang anda miliki, yang terlihat adalah kurva yang lebih menyerupai kuadratik atau Cobb Douglass, kenapa “tiba-tiba” mengajukan model linier? Pak,/bu Penguji boleh tidak ujiannya ditunda bulan depan. 
  8. Mungkin yang sedikit agak tricky akan menjawab, paling tidak dari hasil penelitian ini bisa diketahui bahwa tidak terdapat hubungan “regresif implikatif linier” antar variabel-variabel independen dengan dependen, khan. Jadi apa hubungannya antara pengetahuan yang diperoleh saat analisis di Bab 4 dengan deklarasi tujuan penelitian di Bab 1? Penguji boleh tidak ujiannya ditunda bulan depan saja.
  9. Apa itu data outlier? Outlier adalah data-data yang disingkirkan dari analisis lebih lanjut.
  10. Atas dasar apa suatu set data disebut sebagai outlier? Jika set data tersebut membuat bobot argumentatif dari regresi linier berganda menjadi menurun. Yaitu, jika membuat uji asumsi klasik jadi tidak bisa lolos; atau klaim yang difavoritkan menjadi tidak terdukung; atau jika membuat jadi terungkap bahwa data yang terkumpul tidaklah relevan dengan variabel penelitian yang diajukan; atau jika membuat jadi terungkap bahwa urutan waktu kejadiannya tidaklah logis. Singkatnya, bagaimana caranya bisa tampil cakep, dosen manggut-manggut, dan acc.
  11. Jadi begitu ya kriteria disebut outlier? Ya iyalah, masak iya dong.
  12. Kalau boleh tahu, yang paling sebenarnya dari konsep outlier itu apa sih? Tahu dech. 
  13. Apa itu uji asumsi klasik dalam argumentasi regresi linier berganda? Uji asumsi klasik adalah agar dosen pembimbing/penguji tidak lagi mempertanyakan keberadaan datanya serta mengabaikan Dasar Teori, saat mencerna Bab 4. Semacam langkah tiga tanda seru dalam permainan catur gitu dech.
  14. Apa yang harus dilakukan jika asumsi klasik tidak terpenuhi? Ada sih, di antaranya adalah: Picky-picky Kiddie, Typi-typi Printy, Haha Hihi Hehe.
  15. Bukankah ada solusi lain yang memiliki pertanggungjawaban ilmiah, yang bisa diaplikasikan untuk jenis data yang anda miliki? Saya dengar sih ada banyak. Tapi, bukankah trick ini so far so good, and successful. 




    • Penguji: Selain uji asumsi klasik, apa yang bisa dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan kredibilitas klaim yang didukungnya menggunakan argumentasi statistik regresi linier berganda? Penulis: Afirmasi dengan Dasar Teori atau penelitian-penelitian empiris terdahulu bahwa model penelitian yang diajukan memang rasional. Pembuatan plot grafis yang secara intuitif bisa menunjukkan adanya pola linear antar variabel independen dengan dependen. Mengukur korelasi antar variabel yang bisa membuktikan rendahnya korelasi antar variabel independen, dan tingginya korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Mengacu pada aturan umum, bahwa semakin banyak data, maka argumen semakin kredibel. Atau, mengajukan variabel-variabel alternatif untuk menjembatani/merasionalisasi kontradiksi-kontradiksi yang teramati secara empiris. 
    • Penguji: Jadi, kenapa tidak anda lakukan? Penulis: Siapa yang bapak tanya?
  16. Berapa jumlah data yang memadai untuk membuat generalisasi? 30. Kenapa 30? Karena penelitian sebelumnya 30. Kenapa penelitian sebelumnya 30? Karena penelitian sebelumnya lagi pakai 30. Siapa dosen yang menyarankan 30 tersebut? Maaf, pak. Semua dosen sedang sibuk jaga parkiran, serius tidak bisa diganggu. Sementara menunggu, disarankan dilanjutkan dulu pakai 30 saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar