“A great many people think they are thinking when they are merely rearranging their prejudices."
"Banyak orang mengira bahwa mereka sedang berpikir, saat sebenarnya hanya sedang menata ulang prasangka-prasangka mereka saja." "If you can change your mind, you can change your life."
“Jika anda dapat merubah pola pikir anda, maka anda dapat merubah kehidupan anda.”
"Anything you may hold firmly in your imagination can be yours."
"Apa pun yang dapat anda pegang teguh dalam imajinasi anda, dapat menjadi milik anda."
"Be not afraid of life. Believe that life is worth living, and your belief will help create the fact."
"Jangan takut pada kehidupan. Percayalah bahwa hidup pantas untuk dijalani, dan keyakinan anda akan membantu menciptakan fakta."
"To perceive the world differently, we must be willing to change our belief system, let the past slip away, expand our sense of now, and dissolve the fear in our minds"
"Untuk melihat dunia secara berbeda, kita harus bersedia untuk mengubah sistem keyakinan kita, biarkan yang lalu menyelinap pergi, luaskan rasa kekinian anda, dan buang rasa takut dalam pikiran kita"
"Whenever two people meet, there are really six people present. There is each man as he sees himself, each man as the other person sees him, and each man as he really is."
"Setiap kali dua orang bertemu, sesungguhnya ada enam orang yang hadir. Yaitu, untuk masing-masing orang, seperti apa yang dilihat oleh dirinya sendiri, dirinya seperti apa yang dilihat oleh orang lain, dan dirinya sebagai dia sebenarnya."
""Grant an idea or belief to be true. W what concrete difference will its being true make in anyone's actual life? How will the truth be realized? What experiences will be different from those which would obtain if the belief were false? What, in short, is the truth's cash-value in experiential terms?"
"Katakanlah sebuah ide atau keyakinan adalah benar. Perbedaan nyata apa yang dibawa oleh ide yang benar tersebut dalam kehidupan nyata seseorang? Bagaimana kebenaran dapat diwujudkan? Apa bedanya dengan yang terjadi jika ternyata ide atau keyakinan tersebut salah? Singkatnya, manfaat nyata apa yang dibawa kebenaran di dalam pengalaman keseharian?”
=============
WILLIAM JAMES
Dari pernyataan-pernyataan William James tersebut, salah seorang tokoh pragmatisme, dapat dipahami bahwa kebenaran pragmatisme adalah kualitas nilai yang dinyatakan oleh efektivitasnya ketika menerapkan konsep-konsep ke praktek nyata. Kebenaran pragmatisme adalah campuran antara teori korespondensi dan teori koherensi, dengan tambahan pada nilai manfaat nyatanya dalam kehidupan manusia. Kebenaran sebuah pernyataan atau teori diuji berkenaan kesesuaiannya dengan kenyataan, dan juga konsistensi (tidak adanya kontradiksi) di dalam teori itu sendiri, dan diverifikasi oleh manfaat nyata dari pengaplikasian teori tersebut ke praktek nyata.
Dalam pandangan pragmatisme, sebuah pernyataan, aturan, atau teori haruslah bersandar pada asas manfaat. Sesuatu pernyataan, aturan, atau teori dianggap benar jika mendatangkan manfaat praktis bagus penganutnya. Atau, kebenaran pragmatisme adalah jika memiliki nilai guna (utility), praktis (workability), dan memberikan akibat atau pengaruh yang memuaskan (satisfactory consequence). Tidak ada kebenaran yang mutlak obyektif dalam pandangan pragmatisme. Kebenaran tergantung pada subyek, situasi, dan akibatnya. Kebenaran pragmatis bersifat relatif, yaitu sepanjang belum ditemukan pandangan, aturan, atau teori baru yang lebih bagus lagi.
Pragmatisme memahami kebenaran sebagai prinsip aksi/perbuatan. Ringkasnya, kebenaran tidak berdiri sendiri, terlepas dari relasi atau aksi sosial manusia. Kebenaran adalah fungsi dari proses aksi keterlibatan manusia dengan dunia serta pengujian yang dilakukannya. Kebenaran hanya terungkap melalui interaksi dengan dunia. Kebenaran tidak akan ditemukan dengan duduk diam dalam ruangan sambil memikirkannya.
Teori pragmatisme menempatkan proses pembentukan hipotesis, pengujian, dan pengamatan ke dalam kehidupan sehari-hari manusia secara individual. Jadi hipotesis dianggap benar, jika sudah terbukti secara praktis bermanfaat serta produktif dalam kehidupan seorang individu, yang mungkin untuk orang lain bisa berkebalikan.
Contoh:
- Penulisan sebuah karya ilmiah atau skripsi seharusnya wajib dibebankan kepada para mahasiswa. Pernyataan tersebut dapat dianggap benar, karena mahasiswa menjadi berlatih untuk memahami makna kata benar itu sendiri, selain itu belajar untuk menyusun sebuah pernyataan yang benar. Di kemudian hari, kemampuan yang diperoleh dari kegiatan menulis tersebut akan bermanfaat dalam meningkatkan bargaining power dalam bekerja. Namun akan bernilai salah, jika sang mahasiswa sedemikian terbebannya dan berkehendak bunuh diri.
- Keyakinan terhadap keberadaan Tuhan adalah benar bagi penganutnya, hanya jika keyakinan tersebut memberikan dampak positif terhadap kehidupan kesehariannya. Jika keyakinan tersebut membuat orang tersebut menjadi anarkis, maka keyakinan tersebut salah.
- Pernyataan bahwa saat menatap cermin di pagi hari, aku serasa memandang Rico Tampatty muda, adalah benar bagi seorang Gogon jika membuatnya menjadi percaya diri dan suka menolong orang lain. Namun, jika membuat Gogon menjadi pongah, pernyataan tersebut salah.
- Abu-abu putih adalah warna yang paling tepat untuk mobil dinas presiden. Sedangkan, orange adalah warna yang tepat untuk mobil dinas mewah yang dibagikan kepada anggota DPR.
Teori pragmatisme semata, tidak mampu untuk memutuskan apakah pernyataan berikut benar ataukah salah:
- Saat Mario Teguh berinvestasi 5 milyar di forex, dan dia mengambil keputusan buy all in, maka nilai tukar mata uang akan meningkat.
- Adalah hakim yang pantas dikenalkan dengan saudari kita, jika dia memutuskan bebas kerabat kita yang melakukan pembunuhan.
- Siang hari, menduduki sekarung mercon di atas bus kota tidaklah berbahaya.
Sumber:
- http://www.iep.utm.edu/truth
- http://en.wikipedia.org/wiki/Pragmatic_theory_of_truth
- http://en.wikisource.org/wiki/How_to_Make_Our_Ideas_Clear
- http://en.wikiquote.org/wiki/William_James
Tidak ada komentar:
Posting Komentar